Saya lagi pengen nyoba terjun, main ke kaki lima alias gerobakan. Selama ini saya rasa main ke tipe outlet, ruko, atau kontainer punya benefit dan resiko-nya tersendiri. Benefit yang paling saya rasakan adalah aman, damai, adem, bersih, dan rapi. Sedangkan resiko atau tantangan terbesarnya adalah sulitnya mendatangkan traffic untuk bisnis tipe ini.
Di era sekarang dimana Online Marketplace merajalela dengan pertumbuhannya, saya selalu yakin bahwa offline sales atau on store sales masih sangat relevan. Kenapa? Banyak alasannya ; harga di online lebih mahal, ongkirnya mahal, discount promo yang kadang tidak ada, dll.
Oke, tanpa basa-basi berikut saya tulis dan share 5 kriteria lokasi “Bagus” buat bisnis kuliner tipe gerobakan, alias kaki lima, agar offline sales atau pembeli yang datang ke bisnis kita jadi lebih banyak dan omsetnya maksimal.
1. Ramai pejalan kaki
Kira kira kalau di hitung pakai angka ini aga sulit, tapi let say gini. Lokasi-nya masuk kategori bagus kalau setiap 10 detik, ada 1 pejalan kaki yanng lewat selama peak hour-nya.
2. Disebelah kiri jalan
Jalanan semakin ramai dan tidak ramah, maka untuk yang lagi diatas motor atau mobil lebih prefer untuk memilih tenant/outlet yang berada disebelah kiri, ngga perlu nyebrang. Oh iya, penting di ingat bahwa disebelah kiri ini maksudnya adalah se-arah jalan pulang.
3. Ada kompetitor sejenis
Kalau kita mau buka martabak, pastikan dilokasi tersebut ada kompetitor sejenis, ada yang jualan martabak juga. Kalau mau buka nasi goreng, pastikan di lokasi tersebut ada yang jualan nasi goreng juga. Intinya adanya kompetitor sejenis, itu menandakan produk itu bisa laku jika nanti dipasarkan disitu. Artinya ada “demand”-nya, ada marketnya. Tinggal PR-nya adalah gimana cara mindahin konsumen dari kompetitor ke bisnis kita.
4. Space parkiran cukup buat berhenti
Males kan kalau mau jajan tapi buat naruh motor aja susah? ya ini dia. Banyak yang dagang gerobakan ngga ngasih space parkir sama sekali buat calon pembeli. Ujung-ujungnya? ya ngga ada yang mampir lah, parkir aja susah. Ya, kan?
5. Visiblitas/Mudah terlihat
Saya ingat ada penjual sate didepan Masjid. Sate-nya sih enak, tapi setiap kali saya lewat situ, saya selalu lupa mampir. Kenapa? Karena ngga keliatan, ketutupan sama pohon. Tapi giliran berangkat kerja, itu tempat keliatan. Hindari tempat atau lokasi yang sulit ditemukan oleh pelanggan. Atau jika terlanjut sudah punya, coba akalin dengan memasang billboard atau neon sign yang lebih agresif.
itu aja tulisan saya kali ini. Kalau ada pendapat, kritikan, dll share di kolom komen ya.
Thank you,
salam,
Agung.
Komentar
Postingan Populer
Gambar
Kenapa kita cepat lelah, ngantuk, dan kurang fokus??
Cepet capek, cepet ngantuk, dan kurang fokus dalam bekerja, bisnis, ataupun aktifitas lain adalah masalah banyak orang. Bukan cuma pengusaha, karyawan juga mengalami hal yang sama. Setidaknya ada beberapa penyebab dan solusi yang bisa kita semua lakukan biar tutuh kita ngga cepet capek Penyebab cepat lelah yang pertama adalah Salah dalam memanfaatkan Cafein. Cafein adalah zat yang membuat tubuh kita menolak untuk mengantuk. Cafein menstlimulasi otak kita agar kita tetap terjaga dan fokus. Namun mengkonsumsi cafein dalam waktu yang salah bisa berakibat kurang baik, terutama mengakibatkan kita jadi cepet capek. Jadi gimana cara mengkonsumsi cafein yang bener?? Pertama, kita harus paham bahwa tubuh kita umum-nya butuh 8 jam tidur, nah untuk tertidur kita harus menghabiskan Zat Cafein yang tersisa dalam tubuh kita. Loh, gimana maksudnya? Jadi gini, Cafein yang masuk ke tubuh kita, itu butuh waktu 8 jam agar terkonsumsi dan terbuang dengan baik dari tubuh kita. Kalau kita mengkonsumsi Cafe
Gambar
Keberuntungan yang Ke-2
Semanjak Deddy Corbuzier ngomong di Hitam Putih “Keberuntungan itu sebenarnya hanya kesempatan yang bertemu kesiapan” persepsi saya terhadap keberentungan dan kesuksesan berubah 180 derajat. Mindblowing, seolah kayanya saya bisa sukses secara materi asal kesempatan datang ketika saya siap. Tapi sekarang pandangan saya berubah. Kalau kita melihat dari sudut pandang semua orang bisa beruntung asal kesempatannya ada ketika kita siap, maka kita hanya melihat keadaan yang bisa “diubah”, atau change variabel. Artinya kita sebagai mannusia punya kuasa atas keberuntungan. Dan sampai disini saya setuju dengan pendapat soal keberuntungan adalah kesempatan yang bertemu dengan kesiapan. Tapi kalau kita melihat dari variabel yang tidak bisa diubah, contohnya “Kaya dari Lahir”, atau orang tuanya adalah bos atau mentri, atau bahkan presiden, ini adalah keberuntungan. Atau kalau bahasa anak jaman sekarang “Privilage”. Kesempatan datang jauh lebih banyak, kesiap