Memahami Peran Penting Seorang Trainer dalam Bisnis Franchise

Bagikan :

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Bagikan :

Tanpa adanya Trainer, sebuah perusahaan tidak akan bisa menjaga kualitas produk, kualitas pelayanan, serta menjaga Brand di mata konsumen. Trainer memiliki fungsi untuk memberikan pelatihan secara langsung kepada Operator (Karyawan Outlet) serta membantu ketidak-selarasan pelaksanaan operasional, seperti pelayanan, kualitas produk, kedisiplinan pencatatan inventory, dan lain sebagainya. Silahkan perhatikan bobot skill (kemampuan) berikut yang harus dimiliki oleh seorang Trainer. Skill ini harus dimiliki oleh siapapun yang memegang jabatan/posisi sebagai Trainer dalam perusahaan kuliner :

1. Komunikasi dan Public Speaking (30%)

Seorang Trainer bukan hanya memahami ilmu operasional dan lapangan, tapi juga harus memiliki kemampuan Knowledge-Transfer  atau kemampuan untuk mentransfer pengetahuan tersebut kepada orang lain. Sebagai contoh, Trainer harus dapat menjelaskan perubahan SOP kepada karyawan maupun Mitra yang berada di Outlet.

Dalam situasi ini, kemampuan komunikasi yang baik sangat krusial sekali, trainer harus memastikan informasi tersampaikan secara efektif dan serta harus memastikan operator dilapangan memahami apa yang disampaikan oleh Trainer. Dengan kata lain, Trainer tidak hanya menguasai materi, tetapi juga memahami bagaimana menyampaikannya dengan jelas dan memotivasi orang lain.

Salah satu cara paling efektif dalam Knowledge-Tranfer adalah dengan memberikan penjelasan kepada Mitra/karyawan Outlet sambil melakukan tanya-jawab. Dengan begitu, Trainer dapat mengetahui apakah Operator/Mitra telah memahami materi atau SOP yang diberikan.

2. Negosiasi (10%)

Peran seorang Trainer tidak hanya sebatas mengajar, tetapi juga melibatkan kemampuan negosiasi. Trainer harus dapat mengelola hubungan antar-individu di dalam tim (Outlet), menyelesaikan konflik, dan mencapai kesepakatan yang menguntungkan untuk semua pihak. Kemampuan ini memastikan kolaborasi yang harmonis dalam mencapai tujuan bersama. Contoh, jika Mitra tidak mau mengikuti SOP yang baru, maka Trainer harus dapat menjelaskan konsekusensi dan resiko yang dapat diterima, sehingga Mitra menerima SOP yang baru tersebut.

3. Teaching Skill (15%)

Sebagai contoh penerapan Teaching Skill (kemampuan mengajar), bayangkan Trainer diberi tugas untuk melatih karyawan baru dalam mengoperasikan mesin Oven baru. Trainer harus menyusun materi pelatihan yang terstruktur dan mudah dipahami, memberikan instruksi langkah demi langkah, dan memberikan umpan balik (Feed back) konstruktif untuk memastikan karyawan dapat menguasai keterampilan tersebut.

4. Problem Solving dan Logika (30%)

Seorang Trainer seringkali dihadapkan pada situasi di mana mesin -baik itu Oven, Showcase, Freezer maupun Neonbox- mengalami gangguan mendadak. Dalam menyelesaikan masalah ini, Trainer harus mampu menganalisis sumber masalah, merumuskan solusi yang efektif, dan mengkoordinasikan upaya pemecahan masalah dengan tim teknis.

Keterampilan problem-solving dan logika menjadi kunci dalam mengatasi tantangan ini. Lantas bagaimana Trainer dapat mempelajari hal ini? Yakni dengan cara mengikuti kegiatan kunjungan dan lapangan sebanyak mungkin bersama dengan Trainer senior (atau owner) agar proses skill ini dapat dipelajari dengan cepat serta efektif di lapangan. Semakin sering mengikuti arahan dan kunjungan bersama dengan Trainer Senior, maka ilmu akan semakin cepat dipelajari.

5. Machine Maintenance (15%)

Bayangkan jika seoarang Trainer adalah karyawan Outlet yang memiliki tanggung jawab untuk tentang pemeliharaan mesin di Outlet. Maka Trainer harus memastikan bahwa karyawan memahami langkah-langkah pencegahan yang perlu diambil untuk menjaga mesin tetap berfungsi dengan baik. Trainer harus dapat menjelaskan dengan detail kepada karyawan Mitra/Karyawan Outlet mengenai jadwal pemeliharaan serta pembersihan rutin, pelumasan yang benar, dan tindakan perbaikan cepat ketika diperlukan.

KESIMPULAN :

Dengan menjelajahi contoh-contoh konkret di setiap poin penilaian, kita dapat melihat bagaimana peran seorang Trainer membentuk inti dari kemajuan bisnis. Kemampuan komunikasi, negosiasi, pengajaran, problem-solving, dan pemeliharaan mesin yang kuat menjadikan seorang Trainer sebagai elemen kunci dalam mencapai keberhasilan dan keberlanjutan perusahaan.

IKLAN :
Ingin belajar mengenai bisnis Franchise dengan detail? klik disini!