Komponen Penting dalam Sebuah Franchise Agreement

franchise agreement, apa saja yang harus diperhatikan?
franchise agreement, apa saja yang harus diperhatikan?

Bagikan :

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Bagikan :

Franchise Agreement atau Perjanjian Waralaba adalah dokumen hukum yang sangat penting dalam menjalin hubungan bisnis antara pihak franchisor (pemberi lisensi/franchise) dan franchisee (penerima lisensi/franchise) di Indonesia. Dokumen ini mengatur berbagai hal yang berkaitan dengan hak dan kewajiban kedua belah pihak, durasi perjanjian, biaya dan royalti, pelatihan dan dukungan, serta klausul-klausul lain yang perlu diperhatikan. Artikel ini akan membahas hal-hal tersebut beserta contoh-contoh untuk memperjelas pemahaman.

  1. Hak dan Kewajiban Franchisor dan Franchisee

a. Contoh hak franchisor:

  • Hak untuk memberikan izin kepada franchisee untuk menggunakan merek dagang dan sistem yang telah ditetapkan.
  • Hak untuk memberikan panduan operasional dan manajemen yang telah terbukti berhasil dalam bisnis waralaba.

b. Contoh kewajiban franchisor:

  • Kewajiban untuk memberikan dukungan berkelanjutan dalam operasional, pemasaran, dan pengembangan bisnis.
  • Kewajiban untuk menjaga kualitas dan standar produk/jasa agar tetap sesuai dengan citra merek waralaba.

c. Contoh hak franchisee:

  • Hak untuk menggunakan merek dagang dan sistem yang telah ditetapkan dalam wilayah operasional yang telah ditentukan.
  • Hak untuk mengakses pelatihan awal dan dukungan berkelanjutan dari franchisor.

d. Contoh kewajiban franchisee:

  • Kewajiban untuk membayar biaya lisensi awal dan royalti berkala sesuai dengan persyaratan perjanjian.
  • Kewajiban untuk menjalankan operasional bisnis sesuai dengan standar dan prosedur yang telah ditetapkan oleh franchisor.
  1. Durasi Perjanjian dan Klausul Lain

Dalam menghadapi durasi perjanjian, penting bagi para pembaca untuk memperhatikan klausul-klausul lain yang mungkin membutuhkan waktu tambahan di luar perjanjian kerjasama. Salah satu contohnya adalah klausul non-kompetisi yang mungkin berlaku setelah berakhirnya perjanjian agar franchisee tidak dapat beroperasi sebagai pesaing langsung dalam industri yang sama dalam jangka waktu tertentu.

  1. Biaya dan Royalti serta Contoh Perhitungannya

Biaya dan royalti adalah komponen penting dalam sebuah Franchise Agreement. Contoh perhitungannya sebagai berikut:

  • Biaya lisensi awal: Rp 50.000.000
  • Royalti bulanan: 5% dari total pendapatan franchisee setiap bulan.

Contoh perhitungan royalti: Jika total pendapatan franchisee dalam satu bulan adalah Rp 100.000.000, maka royalti yang harus dibayarkan adalah 5% x Rp 100.000.000 = Rp 5.000.000.

  1. Pelatihan dan Dukungan serta Contoh

Franchisor bertanggung jawab untuk memberikan pelatihan dan dukungan yang dibutuhkan oleh franchisee. Contoh pelatihan dan dukungan yang bisa diberikan adalah:

  • Pelatihan awal mengenai operasional bisnis, manajemen, dan pemasaran.
  • Dukungan berkelanjutan melalui webinar bulanan atau kunjungan lapangan untuk membantu mengatasi tantangan yang dihadapi franchisee.

Rekomendasi :

Bagi Anda yang tertarik untuk memperdalam pengetahuan mengenai skema bisnis franchise, kami sarankan untuk mengikuti program “FranchiseBlueprint Workshop” dengan cara klik link-nya di sini. Program ini akan diadakan di 6 kota sepanjang tahun 2023 dan akan dipandu oleh Coach Agung Haryadi, seorang ahli dalam bidang skala bisnis waralaba. Dengan mengikuti workshop ini, para calon franchisee dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang cara sukses dalam mengembangkan bisnis waralaba. Selamat mencoba dan semoga sukses dalam perjalanan bisnis waralaba Anda!